Friday, December 27, 2013

Hukum Mati atau Miskinkan Pelaku Korupsi

Minggu-minggu ini Media massa dipenuhi dengan berita korupsi dengan tokoh Ratu Atut yang kini sedang di tahan oleh KPK. Mungkin memang menarik bagi sebagaian orang terutama wartawan untuk mengorek-ngorek berbagai hal di balik dinasti pemimpin Prov. Banten itu. Dilain sisi banyak hal yang terkadang terlupakan begitu saja, seperti kasus-kasus besar yang telah terungkap maupun yang belum terungkap. Misalnya kasus Bank Century, Hambalang atau kasus korupsi lainnya.

Saya sebagai orang awam tentunya hanya bisa geleng kepala dengan kondisi Indonesia saat ini. Sepertinya Korupsi telah mengakar ke berbagai lini di Indonesia, dari lini bawah seperti RW RT hingga yang tertinggi sekalipun. Berbagai iklan yang disebar oleh KPK ternyata tak ampuh mengantisipasi kebejatan prilaku pejabat

Thursday, December 26, 2013

Polisi Tak Bisa Basmi Geng Motor?

Lagi-lagi korban kriminal dari Gang Motor berjatuhan lagi. Seorang Taruna Akademi TNI AU, Andik Wahyu Hermawan (21), ditusuk orang tak dikenal di Jembatan Layang Pasupati. Ia tewas beberapa saat kemudian di RSHS. Ini sangat mengenaskan dan membuat kita sebagai orang awam  terus terselimuti rasa takut.Andik hanya salah satu contoh dari kekejaman Geng Motor, korban yang tidak terliput oleh media masih banyak...

Ini lebih dari teror yang dilakukan oleh teroris. Mengancam siapa saja dan kapan saja kita bisa jadi korban keganasan Gang Motor itu. Pertanyaannya, apa benar Polisi dan aparat tidak bisa menyelesaikan persoalan ini? Kalau Teroris yang lebih besar jaringannya saja bisa di brantas, masa geng motor yang hanya segerombolan anak muda dengan sistem yang manual tak bisa di basmi. Ini konyol menurut saya.

Wednesday, December 25, 2013

Pemimpin 'Nyeleneh' Harus di Kawal Orang Awam

Akhir-akhir ini sedang trend pemimpin yang 'nyeleneh' seperti Joko Widodo (Jokowi) dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok wali kota Jakarta, atau Ridwan Kamil (Kang Emil) wali kota Bandung, dan yang lainnya. Trend semacam ini tumbuh akibat masyarakat sudah muak dengan wali kota biasa-biasa, yang hanya datang ngantor, duduk-duduk, menjalankan program lanjutan dari wali kota sebelumnya dan lainnya. Ini sangat monoton sekali, ketika pemimpin tidak memiliki ide cemerlang dan trobosan baru, apalagi yang hanya diam ikut angin berhembus dan air mengalir, hingga pada akhirnya lebih pada kepentingan politik dan organisasi tertentu, hancurlah wilayah dan negara kita ini Broooo....

tetapi, perlu disadari pula, semua trobbosan yang dilakukan oleh para wali kota dan pemimpin seperti di atas tidak semuanya baik dan maslahat bagi masyarakat. Ada beberapa hal yang mestinya perlu dikawal

Tuesday, December 24, 2013

Kolom Agama di KTP, Pentingkah?

"Sebenarnya ngapain nulis agama di KTP? Agama, agama gue. Yang sembahyang juga gue. Emang kalau gue kasih tahu, mau masuk surga bareng gue?" Satriyo Yudi Wahono alias Piyu, 40 tahun, musikus.

"Agama itu kan urusan kita dengan Tuhan. Nanya agama kamu apa itu seperti nanya gaji kamu berapa." Nadia Mulya, 33 tahun, presenter. (Sumber: Tempo)

Dua komentar yang diluncurkan oleh kedua artis mengenai kolom agama di KTP memang ada benarnya

Natal dan Toleransi Agama

Tiap tahun kita bertemu dengan hari-hari besar keagamaan, ada hari raya Idul Fitri untuk umat Islam, Natal untuk umat Kristiani, Imlek untuk pemeluk Khonghucu dan masih banyak hari besar lainnya yang perlu kita hormati sebagai masyarakat yang baik. Meskii tak sedikit pula umat agama yang tidak bisa menghargai kegembiraan yang sedang dijalankan umat agama lain, sehingga bisa dibilang sangat egois dan teeerrrlllaaaaluuuu...(kata Rhoma)

Air dan Kemaslahatannya

 Oleh: Haryoko. S (Cimahi, Bandung)

Karena pompa air mati, Ibu akhirnya memilih bikin saluran air MCK dari air Pabrik. Air yang diberikan secara sukarela oleh Pabrik terdekat. Air di salurkan melalui pipa kecil ukuran 1/2 In sebanyak 7 Lente dari belakang rumah tetangga kami yang langsung mendapatkan saluran pertama dari Pabrik, air itu besar sekali terlihat saat ku potong salurannya kemudian ku buat menjadi 2 arah, yang satu ke tetangga dan yang lainnya ke rumah kami.

Memang tidak selamanya air keluar dengan besar, jika siang sedikit mengecil, dan baru malam air keluar dengan begitu besar. Hampir seluruh warga se-RW menggunakan air tersebut. Mereka umumnya tak memiliki sumur pompa dan sumber air lainnya. Sumber air dari Pabrik memang menjadi sumber utama bagi warga.

Monday, December 23, 2013

Belajar Toleransi Beragama Yang Baik

Akhir-akhir ini saya sering banget denger pertengkaran antar agama alias konflik agamis. Indonesia sebagaimana yang saya  tau, negara ini adalah negara yang berlandaskan Pancasila, yang sangat menjunjung tinggi toleransi antar agama. Tapi nyatanya ada beberapa kelompok dan oknum yang tidak mengerti apa itu toleransi, sehingga nggak bisa menghargai penganut agama lain. Akibatnya, perang, berantem, saling hina dan semacamnya tumpah di negara kita yang (katanya) 'gemah ripah loh jinawi' dan 'bhinika tunggal ika' ini.

Jalan Asal-Asalan

Infrastruktur jalan itu jadi kunci perkembangan seatu wilayah atau daerah. Tapi apa daya di Indonesia, masih cukup banyak jalan yang (masih) acur-acuran. Tak usah jauh-jauh kita berbicara daerah terpencil, Kota Bandung misalnya, jalan masih banyak yang rusak sana dan sini. Bulan lalu dibenahi, kini sudah hacur kembali, padahal jalan itu bukan terbuat dari kayu, tapi aspal, yang entah kualitas apa, atau beton yang nggak tau kualitas berapa, yang jelas gampang banget hancur.

Dalih-dalih karena cuaca, klasik banget tuh alasan! Emang negara kita nggak punya SDM yang bisa meneliti dan membuat infrastruktur itu awet? bukannya banyak perguruan tinggi menghasilkan riset dan mahasiswa yang hebat soal teknik sipil dan pembangunan jalan. Intinya lagi-lagi para pemangku kuasa ingin dapet untung gede (mungkin).

Foya-foya Anggaran Negara

Jreeengg.... Mungkin sudah tidak asing kita liat dan kita rasakan sebagai orang awam, tiap akhir tahun lembaga negara Indonesia menghamburkan uang demi menghabiskan anggaran. Alasannya benar-benar nggak masuk akal banget, gini nih yang sering saya dengar, "Anggaran tahun ini kalau kita nggak di abisin ntar tahun depan kita nggak bakal dapet anggaran gede, kalau anggaran banyak ga terserap, jatah dikurangin di tahun depan," ini benar-benar alasan orang gila!
Saya sebagai masyarakat awam benar-benar tepok jidat, harusnya ga demikian, mending anggaran yang ga terserap dan lebih itu biarkan ditabung untuk bayar utang negara yang sudah bertriliun-trilun. Kok, malah dihabur-hamburin nggak jelas kayak negara kaya (mungkin emang kaya tapi rakyat banyak nggak ngerasain tuh kekayaan negara), hanya sebagian orang doang yang ngerasainnya. Parah..parah...