Wednesday, December 25, 2013

Pemimpin 'Nyeleneh' Harus di Kawal Orang Awam

Akhir-akhir ini sedang trend pemimpin yang 'nyeleneh' seperti Joko Widodo (Jokowi) dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok wali kota Jakarta, atau Ridwan Kamil (Kang Emil) wali kota Bandung, dan yang lainnya. Trend semacam ini tumbuh akibat masyarakat sudah muak dengan wali kota biasa-biasa, yang hanya datang ngantor, duduk-duduk, menjalankan program lanjutan dari wali kota sebelumnya dan lainnya. Ini sangat monoton sekali, ketika pemimpin tidak memiliki ide cemerlang dan trobosan baru, apalagi yang hanya diam ikut angin berhembus dan air mengalir, hingga pada akhirnya lebih pada kepentingan politik dan organisasi tertentu, hancurlah wilayah dan negara kita ini Broooo....

tetapi, perlu disadari pula, semua trobbosan yang dilakukan oleh para wali kota dan pemimpin seperti di atas tidak semuanya baik dan maslahat bagi masyarakat. Ada beberapa hal yang mestinya perlu dikawal dan dikritisi hingga pada akhirnya wilayah yang dipimpin benar-benar maju dan berjaya. Misalnya, untuk kebijakan relokasi pedagang kaki lima yang ada di Bandung, tepatnya di Jalan Kepatihan (dekat alun-alun bandung), Ridwan Kamil sebagai pemimpin mengusir dan menggusur begitu saja para PKL tersebut, memang sepintas itu berhasil, jalan jadi lowong dan tidak kumuh lagi. Saya setuju itu. Tetapi seharusnya Ridwan kamil memperhatikan lebih jauh efek dari itu semua.

Para pedagang kini ngangur tidak ada pekerjaan, akibatnya jumlah pengangguran di Kota Bandung bertambah. Tak hanya itu, para pemasok dagangan seperti sendal, pernak pernik HP dan lainnya tak laku di jual, hingga akhirnya gulung tikar. Bertambah lagi jumlah pengangguran di Kota kembang. Perlu di sadari, ketika pengangguran bertambah, maka kriminalitas juga akan naik, al hasil suasana Bandung tak lagi tenteram, plus penjara pun penuh. geleng...geleng...

Persoalan-persoalan semacam itu, memang memiliki efek domino yang panjang, sehingga sebelum menerapkan aturan harus sudah ada jalan keluarnya, sehingga efek domino tersebut tak terjadi. Misalnya sediakan tempat disekitar tempat sebelumnya, yang memungkinkan para PKL tersebut bisa tetap berjualan agar bisa tetap makan...

Begitu pula dengan persoalan lainnya harus tetap di kawal. Sehingga masyarakat awam tetap makan dan tak kelaparan. Tetap beri masukan agar wilayah yang dipimpin terus maju dan membahana... (Ala Syahrini). Memang terkadang para pemimpin tak melihat langsung seperti apa kondisi yang ada di lapangan, sehingga membutuhkan masukan dari orang-orang awam seperti kita (lo orang awam khan? hehe) sangat diperlukan.

Bagaimana dengan pemimpin negara Indonesia 2014? harus nyeleneh juga? tegas? berkarakter? tentu, agar Indonesia lebih maju, dan orang awam lebih diperhatikan.

No comments:

Post a Comment

Budayakan komentar yang baik... monggo komeng...komeng...